BELAJAR DIMANA SAJA KAPAN SAJA DENGAN SIAPA SAJA. MERDEKA BELAJARNYA, RUMAH BELAJAR PORTALNYA MAJU INDONESIA.

SIMPATIK

Sistem Informasi Manajemen Pelatihan Berbasis TIK

Rumah Belajar

Belajar Dimana Saja Kapan Saja dan Dengan Siapa Saja

Elearning

Konsep Pendidikan yang memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam proses belajar mengajar

Tampilkan postingan dengan label Kuliah Umum. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kuliah Umum. Tampilkan semua postingan

Jumat, 21 Oktober 2022

Kuliah Umum Pembatik Level 4 Tahun 2022 (Selasa 11 Oktober 2022)

Kuliah umum PembaTIK Tahun 2022 dilaksanakan selama dua hari yaitu Selasa, 11 Oktober 2022 dan Rabu 12 Oktober 2022. Kuliah umum di buka oleh bapak Dr. M. Hasan Chabibie, S.T., M.Si sebagai Kapusdatin Kemendikbudristek. 



Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Prof. Richardus Eko Indrajit mengenai Metaverse  dalam Dunia Pendidikan. Beliau menyampaikan perkembangan ilmu informatika akan melahirkan berbagai teknologi baru yang mengubah ekosistem pendidikan dan pembelajaran manusia diantaranya yaitu :
  1. Alam semesta kembali menjadi sekolah yang  holistik dan kontekstua
  2. Interaksi dan komunikasi jarak jauh semakin menarik dan menyenangkan
  3. Eksperimen dan eksplorasi ilmu bersifat tidak  terbatas dan menyeluruh
  4. Dunia  dapat dihadiri oleh siapa saja tanpa adanya batasan ruang dan waktu
  5. Belajar untuk mencipta dapat dilakukan sedini dan sesegera mungkin
  6. Laboratorium hidup menjadi tulang punggung pengembang kompetensi
  7. Sekolah virtual akan bertebaran dimana-mana dengan beragam bentuknya
  8. Bentuk  Sumber Belajar akan mengalami revolusi besar-besaran
  9. Penidik virtual berbasis kecerdasan artifisial akan banyak ditemukan
  10. Model evaluasi pembelajaran menjadi sangat bervariasi dan unik

Akan banyak “virtual veerse”  dalam “physical universe” manusia. Menghadirkan akses terhadap pendidikan yang bermutu bagi seluruh umat manusia tanpa terkecuali melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi

Salam Rumah Belajar

Belajar dimana saja kapan saja dengan siapa saja.

#MerdekaBelajar

#Pusdatinkemendikkbudristek

#PembaTIKLevel4Tahun2022

#SRBKabupatenTabanan 


Kamis, 11 November 2021

Gema Rangkaian Kegiatan pembatik Level 4 Tahun 2021 di tutup dengan Kuliah Umum II

                Rangkaian terakhir dari kegiatan PembaTIK yaitu kuliah umum II yang dilaksanakan pada hari Kamis 11 November 2021. Pada hari ini merupakan hari terakhir dari kegiatan PembaTIK level 4 Tahun 2021. Kegiatan PembaTIK level 4 Tahun 2021 di mulai dari tanggal 22 Oktober - 11 November 2021. Materi yang di sampaiakan pada kuliah umum II yaitu Motivasi Guru dalam Mendidik, Belajar dalam Mengajar dan Kiat Sukses Berkomunikasi dengan Publik oleh Bapak Maman Suherman. 

                Sebelum penyampaian materi dari Kang Maman Suherman  ada sambutan dari Bapak Jumeri S.TP., M.Si. Beliau menyampaikan sambutannya dalam kuliah umum Pembatik tahun 2021 yaitu  melalui program bimbingan teknis Pembatik 2021 yang telah diikuti oleh 80.000 guru di Indonesia dapat meningkatkan kemampuan TIK guru sesuai standar UNESCO dengan memanfaatkan Portal Rumah Belajar sebagai medianya. Melalui program Pembatik telah dapat mewujudkan Visi Pendidikan Indonesia yang mewujudkan Indonesia Maju, Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian melalui terciptanya profil Pelajar Pancasila yang berpikir kritis, kreatif mandiri beriman bertaqwa terhadap Tuhan yang maha Esa, berakhlak mulia, bergotongroyong dan berkebhinekaan global. Program ini juga mensinergikan kebijakan-kebijakan Kemendikbudristek diantaranya program merdeka belajar, guru penggerak dan juga bantuan kuota data internet. Para Sahabat Rumah Belajar diharapkan menjadi penggerak komunitas-komonitas guru di daerahnya terutama pemanfaatan TIK dalam pembelajaran. 
                Pendidikna bukan soal NGERTI bukan hanya membaca saja, tetapi NGRASA mereka tau apa yang mereka baca, dan sebisa mungkin psikomotoriknya dilatih terus menerus dengan NGLAKONI. Tujuannya Proses belajar mengajar yang dilakukan agar anak tidak sekedar mengerti dengan akalnya tetapi dia paham dengan perasaannya dia memahami segala sesuatu dengan perasaannya dan kemudian bisa menjalankan dan melaksanakan pengetahuannya yang didapat didalam kehidupan masyarakat. Ini adalah poin sederhana dari literasi. Literasi adalah kecakapan hidup yang tidak hanya sekedar literasi baca tulis, literasi numeri. Tapi masuk pada tahap mampu mengakses informasi dengan baik. mampu berpikir kritis dan kelak mampu menghasilkan barang dan jasa. 
                  Sejak munculnya digitalisasi Indonesia termasuk anak-anak didik kita adalah orang yang begitulahir memiliki dua kewarganegaraan yaitu warganegara Indonesia dan warganet yang tidak memiliki batasan. Fakta membuktikan orang Indonesia menjadi warganet 8 jam lebih setiap hari. Sepertiga hidupnya ada di media sosial. Akibatnya takut untuk tidak terkoneksi dengan orang lain. Takut tidak ada yang like atau komen pada postingannya. 
                        Hati-hati kesalahan dalam mengajar (kesalahan komunikasi). Prof Yohanes Surya pernah mengatakan tidak ada anak yang bodoh yang ada anak belum bertemu dengan guru yang baik dan metode pengajaran yang baik. Guru yang baik adalah guru yang mampu memberikan motivasi dan menginspirasi. Di era sekarang anak-anak dengan kemudahan yang diberikan oleh medsos ingin mencari sesuatu yang gampang dan menyenangkan. Apa yang bisa dilakukan di dalam kelas?  Hindari Virus 3T. 
1. Teacher Talking Time yaitu guru mengajar dan siswa mengajar adalah dua jalan yang berbeda. karena ketika guru mangajar belum tentu siswa belajar kalau dia pasif. Siswa belajar ketika melakukan aktivitas. Hindari teks-teks yang dipelajari yang terlepas dari konteks.
2. Task Analysis yaitu ketika masuk ke dalam kelas jangan langsung masuk kedalam materi. Berikan gambaran besar tentang materi pembelajaran dan sedekat apa materi itu dengan kehidupan sehari-hari. 
3. Tracking yaitu hindari kemampuan siswa berdasarkan kemampuan kognitif. Jangan pernah menciptakan stigma anak pintar dan anak bodoh.



#MerdekaBelajar
#RumahBelajar
#SahabatRuahBelajar
#PembatikLevel4Tahun2021
#DutaRumahBelajar

Selasa, 09 November 2021

Kuliah Umum I Pembatik 2021

        Rangkaian kegiatan Pembatik 2021 diawali dengan Coaching untuk pembekalan materi, penyampaian penugasan, penyusunan tindak lanjut, kegiatan berbagi dan berkolaborasi diakhiri dengan Kuliah Umum. Kuliah umum pertama dilakasanakan pada Rabu 10 November 2021. Pada kuliah umum ini menyajikan materi Kiat Guru Sukses Berbagi  Konten Medsos melalui tulisan dan video dengan pemateri Dr. Rulli Nasrullah, M.Si beliau merupakan Dr. pertama media sosial di Indonesia. Media sosial merupakan salah satu media baru yang digunakan untuk berinteraksi diantara pengguna. Media Sosial menjadi sesuatu yang unik, menarik dan komunikasinya menjadi berbeda. Dengan media sosial kita dapat berkomunikasi, menyampaikan materi pembelajaran dan menambah wawasan. 
                Dalam membuat konten kita dapat memanfaatkan power point yang mudah di gunakan oleh semua orang. Minimal kita memiliki alat untuk memproduksi konten yaitu hp, tripod, mic yang tersambung dengan hp. Publikasi konten di media sosial ada waktu-waktu tertentu dalam mengakses media sosial kita harus memahami hari publikasinya, jam publikasinya dan hastagnya. Selaian unsur visual, public speaking, materi, desain visual, kita juga harus memahami struktur dan algoritma yang ada pada media sosial.  Adapun beragam jenis aplikasi untuk produksi video pembelajaran yaitu
1. Video Scribe
2. Power Point
3. Quik
4. Canva
5. Power Director
6. Filmora

           Kajian guru yang menggunakan medsos yaitu ada guru yang menggunakan tiktok untuk pembelajaran membuat drama sehingga dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran. Pesan kan Arul  yaitu dari pada menghabiskan waktu di media sosial lebih baik kita membuat konten. Dari konten tersebut kita bisa mendapatkan uang bisa  berkreasi, menjadi konten kreator dan bisa mendapatkan uang.  Pesan dari kang Arul yaitu bapak/ibu yang baik hatinya jangan sampai kaget ada anak-anak kita secara TIK pemanfaatan aplikasinya jauh lebih bagus dari pada kita, iniliah tantangan kita untuk terus mengasah kemampuan di eramilenial.
                Penyajian materi  kedua yaitu oleh bapak Dr. Drs. Rachmadi Widdiharto, M.A. dengan materi Peran Duta Rumah Belajar dalam Transformasi Pembelajaran Digital. Pada pembelajaran era 4.0 diharapkan yaitu pembelajaran yang diarahkan oleh siswa sendiri (self directed learning), peembelajaran  dengan  multi sumber  belajar, pembelajaran sepanjang hayat, pembelajaran berbasis TIK, pembelajaran yang adaptif, dan pembelajaran yang membangun cara pandang. Indikator dari Kecakapan Literasi Digital yaitu memproduksi dan mengkomunikasikan  indformasi, mengkontruksi pengetahuan, menyaring dan mengelola informasi, menciptakan kesadaran tentang nilai-nilai tradisonal, membaca dan memahami materi yang tidak berurutan   dan dinamis, menciptakan kesadaran dalam membangun jejaring, berpikir kritis dalam mengambil informasi.
                Berikut ini adalah semangat merdeka belajar yang harus kita pahami yaitu "anak terlahir seperti kertas bertuliskan samar. Tugas guru mempertebal tulisan samar tadi nampak terang". "Anak itik bisa berenang oleh induknya itik bukan oleh induknya ayam. yang bisa mendidik bangsa kita adalah golongan dari bangsa kita sendiri. Karena pendidikan erat kaitannya dengan kebudayaan". "Jangan mengajari anak pengetahuan yang baik dan perlu saja, tetapi juga pengetahuan yang bermanfaat dengan cara menemukan sendiri tanpa melupakan lingkungan di sekitarnya". Mendidik anak adalah mendidik bangsa. Karena kelak anakyang kita didik akan menjadi abgian dari bangsa kita. Menjadi kawan atau lawan bangsa sendiri akan sangat bergantung kepada bagaimana kita mendidiknya".

                     Program-program utama direktorat jenderal guru dan tenaga kependidikan yaitu 
1. Transformasi Kepemimpinan Pendidikan melalui program Guru Penggerak
2. Transformasi PPG Prajabatan
3. Pengembangan Ekosistem Belajar Guru  di Setiap Provinsi melalui Balai Guru Penggerak (BGP)
4. Pemberdayaan Komunitas Pendidikan melalui Program Organisasi Penggerak (PGP)
5. Regulasi dan Tata Kelola SDM GTK
                        
                            Berdasarkan program diatas diharapkan mampu melahirkan profil guru atau pendidik di abad 21 yang memiliki karakteristek ideal yaitu :
1. Mampu memahami dan melaksanakan tugas dan perannya dengan baik dan benar
2. Sebagai pengajar dan juga pembelajar
3. Mengikuti proses kemajuan zaman, kreaktif, inovatif dan menggunakan alat peraga yang bervariasi
4. Memiliki spiritual yang tinggi 
5. mampu berperan sebagai pemimpin (manajeril) yang memimpin, mengendalikan diri, upaya mengarahkan penggorganisasian, pengontrolan, dan artisipasi atas program yang dilakukan.
6.   Sedikitnya memiliki tiga kecakapan yaitu:
  • Kompetensi Kognitif yaitu pengetahuan pendidikan dan pengetahuan mata pelajaran yang akan diajarkan guru.
  • Kompetensi Afektif yaitu perasaan dan emosi yaitu sikap dan perasaan diri yang berkaitan dengan profesi keguruan
  • Kompetensi Psikomotor yaitu keterampilan atau sikap yang bersifat jasmaniah yang pelaksanaanya berhubungan dengan tugasnya selaku pengajar

Jadilah pembelajar sepanjang hayar seperti konsep dari bapak Ki Hadjar Dewantara "Jadikan setiap tempat sebagai sekolah dan setiap orang sebagai guru"

#MerdekaBelajar
#KuliahUmumPembatik2021
#SahabatRumahBelajar
#DutaRumahBelajar