Rangkaian terakhir dari kegiatan PembaTIK yaitu kuliah umum II yang dilaksanakan pada hari Kamis 11 November 2021. Pada hari ini merupakan hari terakhir dari kegiatan PembaTIK level 4 Tahun 2021. Kegiatan PembaTIK level 4 Tahun 2021 di mulai dari tanggal 22 Oktober - 11 November 2021. Materi yang di sampaiakan pada kuliah umum II yaitu Motivasi Guru dalam Mendidik, Belajar dalam Mengajar dan Kiat Sukses Berkomunikasi dengan Publik oleh Bapak Maman Suherman.
Sebelum penyampaian materi dari Kang Maman Suherman ada sambutan dari Bapak Jumeri S.TP., M.Si. Beliau menyampaikan sambutannya dalam kuliah umum Pembatik tahun 2021 yaitu melalui program bimbingan teknis Pembatik 2021 yang telah diikuti oleh 80.000 guru di Indonesia dapat meningkatkan kemampuan TIK guru sesuai standar UNESCO dengan memanfaatkan Portal Rumah Belajar sebagai medianya. Melalui program Pembatik telah dapat mewujudkan Visi Pendidikan Indonesia yang mewujudkan Indonesia Maju, Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian melalui terciptanya profil Pelajar Pancasila yang berpikir kritis, kreatif mandiri beriman bertaqwa terhadap Tuhan yang maha Esa, berakhlak mulia, bergotongroyong dan berkebhinekaan global. Program ini juga mensinergikan kebijakan-kebijakan Kemendikbudristek diantaranya program merdeka belajar, guru penggerak dan juga bantuan kuota data internet. Para Sahabat Rumah Belajar diharapkan menjadi penggerak komunitas-komonitas guru di daerahnya terutama pemanfaatan TIK dalam pembelajaran.
Pendidikna bukan soal NGERTI bukan hanya membaca saja, tetapi NGRASA mereka tau apa yang mereka baca, dan sebisa mungkin psikomotoriknya dilatih terus menerus dengan NGLAKONI. Tujuannya Proses belajar mengajar yang dilakukan agar anak tidak sekedar mengerti dengan akalnya tetapi dia paham dengan perasaannya dia memahami segala sesuatu dengan perasaannya dan kemudian bisa menjalankan dan melaksanakan pengetahuannya yang didapat didalam kehidupan masyarakat. Ini adalah poin sederhana dari literasi. Literasi adalah kecakapan hidup yang tidak hanya sekedar literasi baca tulis, literasi numeri. Tapi masuk pada tahap mampu mengakses informasi dengan baik. mampu berpikir kritis dan kelak mampu menghasilkan barang dan jasa.
Sejak munculnya digitalisasi Indonesia termasuk anak-anak didik kita adalah orang yang begitulahir memiliki dua kewarganegaraan yaitu warganegara Indonesia dan warganet yang tidak memiliki batasan. Fakta membuktikan orang Indonesia menjadi warganet 8 jam lebih setiap hari. Sepertiga hidupnya ada di media sosial. Akibatnya takut untuk tidak terkoneksi dengan orang lain. Takut tidak ada yang like atau komen pada postingannya.
Hati-hati kesalahan dalam mengajar (kesalahan komunikasi). Prof Yohanes Surya pernah mengatakan tidak ada anak yang bodoh yang ada anak belum bertemu dengan guru yang baik dan metode pengajaran yang baik. Guru yang baik adalah guru yang mampu memberikan motivasi dan menginspirasi. Di era sekarang anak-anak dengan kemudahan yang diberikan oleh medsos ingin mencari sesuatu yang gampang dan menyenangkan. Apa yang bisa dilakukan di dalam kelas? Hindari Virus 3T.
1. Teacher Talking Time yaitu guru mengajar dan siswa mengajar adalah dua jalan yang berbeda. karena ketika guru mangajar belum tentu siswa belajar kalau dia pasif. Siswa belajar ketika melakukan aktivitas. Hindari teks-teks yang dipelajari yang terlepas dari konteks.
2. Task Analysis yaitu ketika masuk ke dalam kelas jangan langsung masuk kedalam materi. Berikan gambaran besar tentang materi pembelajaran dan sedekat apa materi itu dengan kehidupan sehari-hari.
3. Tracking yaitu hindari kemampuan siswa berdasarkan kemampuan kognitif. Jangan pernah menciptakan stigma anak pintar dan anak bodoh.
#MerdekaBelajar
#RumahBelajar
#SahabatRuahBelajar
#PembatikLevel4Tahun2021
#DutaRumahBelajar
0 komentar:
Posting Komentar